Kelompok warga Papua Barat yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (Gercin) Papua Barat mendukung pelaksanaan Otonomi khusus (Otsus) Jilid II. Salah satu alasannya, dana Otsus sudah banyak membantu orang asli Papua dalam menempuh pendidikan dari tingkat menegah hingga keluar negeri.
Ketua Gercin Papua Barat, Napoleon Fakdawer, mengatakan, penggunaan dana otonomi khusus di Papua Barat dinilai cukup berhasil. Ia mencontohkan penggunaan dana Otsus di Papua Barat sangat jelas dan transparan, misalnya banyak dimanfaat untuk membiayai pendidikan putra-putri orang asli Papua. “Apabila ada yang mengatakan Otsus itu gagal, berarti mereka tidak memahami keberhasilan Otsus,” jelasnya.
Selain membantu pendidikan, kata Napoleon, dana Otsus banyak dipakai untuk pembangunan lembaga pelayanan kesehatan dan infrastruktur yang sangat membantu warga. “Jika Papua dan Papua Barat hanya menggunakan dana APBD Provinsi saja, pasti kurang. Apalagi Papua dan Papua Barat geografisnya cukup ekstrim yang sangat berbeda dari daerah lainnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Menkoplhukam Mahfud MD menegaskan bahwa lebih dari 90% rakyat Papua tidak pernah mempersoalkan pelaksanaan otonomi khusus (Otsus). Sementara yang berteriak-teriak menolak hanya orang tertentu, yang suka lari-lari keluar negeri. Untuk itu, pelaksanaan Otsus Jilid II terus berlanjut dan hanya dana Otsus saja yang perlu direvisi.
Mahfud menyatakan, selama ini banyak yang salah kaprah dengan persoalan Otomomi Khusus (Otsus) Papua. Menurutnya, status Otsus Papua akan tetap berlaku dan tidak perlu diperpanjang. Hanya saja, perpanjangan berlaku untuk dana Otsus itu sendiri.
"Saya tegaskan, tidak ada perpanjangan Otsus Papua karena keberlakuan Otsus itu tidak perlu diperpanjang. Tidak ada perpendekan atau perpanjangan. Otsus itu ada di Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua dan itu berlaku terus, tidak harus diperpanjang," ucapnya dalam konferensi pers secara virtual.
Posting Komentar