Kekejaman KKB Papua Dibongkar Mantan Anggotanya: Suka Main Paksa, Merampok, dan Tega Bunuh OAP

Salah satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Tenius Tabuni, akhirnya menyerahkan diri dan kembali ke Negara Kesatuan Rebublik Indonesia. Anggota KKB dari kelompok Rambo Lokbere Pimpinan Egianus Kogoya itu akhinya membongkar praktik kekejaman KKB Papua, antara lain sering merampok, minta dukungan secara paksa, bahkan tega membunuh orang asli Papua (OAP) yang tak mau mendukung KKB.


"Tenius Tebuni mengungkapkan alasan dirinya bergabung dengan KKSB karena dijanjikan kebutuhan hidupnya akan dipenuhi dan diberikan banyak uang. Namun, dia sadar telah ditipu selama menjadi anggota KKSB Militan Rambo Lokbere," ujar Komandan Satgas (Dansatgas) Pamtas Mobile Yonif Raider 323/BP Kostrad Mayor Inf Afriandy Bayu Laksono, S.Sos., M. I. Pol, dalam siaran tertulis, Minggu (4/10/2020).

Berikut fakta-fakta buruk KKB yang dibongkar:
1. Anggota KKB sering merasakan kelaparan
Afriandy menuturkan selama menjadi anggota Kelompok KKB, Tenius juga sering merasakan kelaparan di dalam hutan. "Sering kelaparan di dalam hutan, karena kekurangan logistik ditambah KKSB tidak solid selalu terpecah-pecah dan bergerak masing-masing," ungkapnya

2. Tenius merasa melakukan hal yang bertentangan dengan hati nurani.
Tenius Tabuni mengakui selama bergabung pada Kelompok Rambo Lokbere dia merasakan konflik batin dan bertentangan dengan hati nuraninya. “Kerap kali memeras dan mengancam masyarakat serta menyakiti bahkan membunuh masyarakat yang tidak mau membantu,” ungkapnya.

4. Tenius ingin hidup normal
Afriandy menerangkan Tenius mengakui pernah terlibat penghadangan dan kontak tembak di wilayah Habema sekitar 2017. "Setelah mengucapkan ikrar, dia mengaku ingin hidup normal serta merasa aman dan nyaman kembali seperti masyarakat umum lainnya. Yang bersangkutan juga mengaku bergabung karena terpaksa," imbuhnya.

4. Tenius janji ikrar setia NKRI
Penyerahan diri kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu dilakukan di Kampung Mbua tengah, Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu, 26 September 2020. Dengan ditandai penyerahan bendera merah putih dari Satgas kepada KKSB yang menyerahkan diri, penandatanganan untuk keluar dari KKSB dan bergabung dengan NKRI serta pernyataan Ikrar kesetiaan pada NKRI.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama