Survei SMRC Soal Kebangkitan PKI: 60,6% Tak Percaya PKI Bangkit


Survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan,  sebanyak 60,6% responden tidak percaya PKI akan bangkit. Sementara responden yang percaya tengah terjadi kebangkitan PKI hanya 14% persen.


"Warga yang setuju bahwa sekarang sedang terjadi kebangkitan PKI tidak terlalu banyak dan tetap dari waktu ke waktu," kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas dalam webinar dan rilis survei SMRC mengenai "Penilaian Publik Terhadap Isu Kebangkitan PKI", di Jakarta, Rabu (30/9).


Periode Survei 23-26 September 2020, 1.203 responden via telepon (margin of error 2,9%)

1. Sebanyak 36% responden mengaku tahu saat ini ada isu bahwa terjadi kebangkitan PKI, sementara sisanya 64% responden mengaku tidak tahu. Namun demikian, dari jumlah responden yang mengaku tahu ada isu kebangkitan PKI, hanya 38,7% merasa setuju tengah terjadi kebangkitan PKI, sementara 60,6% sisanya tidak setuju. Jumlah tersebut menunjukkan, hanya 14% persen responden yang percaya tengah terjadi kebangkitan PKI. 


2. Trend masyarakat yang percaya tengah terjadi kebangkitan PKI tidak banyak berubah sejak Juni 2016, yang saat itu presentase responden yang percaya 15%. Presentase tertinggi responden yang percaya sedang terjadi kebangkitan PKI ada di bulan Mei 2018 (16%), sementara yang terendah ada di bulan November 2016 dan Maret 2020 (10%). Artinya, isu ini tidak mengalami peningkatan signifikan dalam mempengaruhi opini masyarakat tentang kebangkitan PKI. 


3. Sikap Pemerintah Dinilai Kurang Tegas Atasi Ancaman PKI Dari jumlah responden yang setuju telah terjadi kebangkitan PKI (14%), 79% di antaranya merasa itu sudah menjadi ancaman bagi negara, sementara 13% merasa belum menjadi ancaman, dan 6% percaya tidak akan pernah jadi ancaman negara. Dari responden yang merasa PKI sudah jadi ancaman bagi negara (11%), mayoritas (52%) menilai pemerintah kurang tegas menyikapinya. 17% menilai tidak tegas sama sekali, dan hanya 30% yang menilai pemerintah sudah tegas. 


4. Tidak Ada Hubungan PKI dengan Kerjasama Indonesia-Tiongkok Mayoritas responden (47%) menilai bahwa kerjasama ekonomi antara pemerintah dan pengusaha Indonesia dengan pemerintah dan pengusaha Tiongkok adalah murni bisnis yang saling menguntungkan dan tidak ada kaitan dengan paham komunisme atau PKI. Hanya 26% responden yang menilai kerjasama bisnis Indonesia-Tiongkok dapat menghidupkan kembali paham komunisme dan PKI di Indonesia. Sementara itu, 26% responden lainnya menjawab Tidak Tahu. 


5. Laki-Laki dan Suku Minang yang Paling Percaya Kebangkitan PKI Jika dilihat dari segi demografi, mayoritas laki-laki 45% berbanding perempuan 27% yang tahu saat ini ada isu kebangkitan PKI. Dan dari jumlah itu, laki-laki 51% menilai setuju tengah terjadi kebangkitan PKI, sementara perempuan hanya 17% yang setuju tengah terjadi kebangkitan PKI. Dari segi etnis, responden yang berasal dari minang (jumlahnya 2,6% dari total responden) 70% di antaranya tahu ada isu kebangkitan PKI, dan dari jumlah itu 79% di antaranya setuju tengah terjadi kebangkitan PKI. 


6. Responden yang Percaya Kebangkitan PKI di bawah 21 tahun cukup tinggi Responden berumur di bawah 21 tahun, 33% di antaranya mengaku tahu saat ini ada isu kebangkitan PKI dan dari jumlah tersebut, 49% di antaranya setuju tengah terjadi kebangkitan PKI, dan 80% di antara responden yang setuju menilai itu sudah mengancam negara. Tingkat kepercayaan responden di bawah 21 tahun bahwa tengah terjadi kebangkitan PKI yang tertinggi. Rentang umur 22-25 tahun (hanya 35% yang percaya), 26-40 tahun (32%), 41-55 tahun (42%), dan di atas 55 tahun (43%). 


7. Pemilih Prabowo, PKS, Nasdem, dan Gerindra Paling Percaya Isu Kebangkitan PKI Dari segi pilihan Pilpres 2019, pemilih Jokowi-Amin yang tahu saat ini ada isu kebangkitan PKI hanya 29% dan dari jumlah itu yang percaya bahwa benar tengah terjadi kebangkitan PKI hanya 29%. Sementara itu, pemilih Prabowo-Sandi yang tahu isu kebangkitan PKI ada 48% dan dari jumlah itu sebanyak 56% di antaranya percaya bahwa tengah terjadi kebangkitan PKI. Dari segi partai, 50% pemilih PKS tahu ada isu kebangkitan PKI dan 67% di antaranya setuju tengah terjadi kebangkitan PKI, jumlah itu diikuti Gerindra yang 47% pemilihnya tahu ada isu kebangkitan PKI dan 48% di antaranya setuju tengah terjadi kebangkitan PKI, selanjutnya Nasdem di mana 32% pemilihnya tahu ada isu kebangkitan PKI, namun dari jumlah itu 76% di antaranya percaya bahwa memang sedang terjadi kebangkitan PKI. 


8. ISIS dan LGBT Kelompok Paling Tidak Disukai Responden Hasil survei April 2019, saat ditanya kelompok mana yang paling tidak disukai, peringkat teratas yang paling tidak disukai yaitu ISIS (23%), LGBT (15,3%), Komunis (14%), Orang Ateis (11,5%), Yahudi (6,4%), Kristen (2%), dan FPI (1,8%). 19,5% responden menjawab tidak ada kelompok yang paling tidak disukai. 


9. Jokowi Tidak Terkait PKI Hasil survei April 2019, 80% responden menyatakan tidak setuju bahwa Jokowi orang PKI atau terkait PKI, dan hanya 6% responden yang menyatakan setuju. 


Dari hasil analisis singkat, jumlah masyarakat yang saat ini percaya tengah terjadi kebangkitan PKI hanyalah sedikit, dan jumlahnya tidak banyak berubah sejak 2016, hanya berkisar 10-16%. Mayoritas responden 47% juga tidak menilai hubungan kerjasama ekonomi Indonesia-Tiongkok dapat membangkitkan PKI di Indonesia, hanya 26% responden yang menilai hubungan bisnis Indonesia-Tiongkok dapat membangkitkan PKI di Indonesia.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama