Para aktivis dan mahasiswa Papua Peduli Pembangunan yang berada di wilayah Tangerang, Banten, angkat bicara soal rencana pembangunan Papua dan Papua Barat. Mereka mendukung pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) Jilid II dengan catatan evaluasi harus dilakukan secara total.
Aktivis Papua, Yafet Yahyan, mendesak pemerintah pusat agar melanjutkan Otonomi Khusus Papua Jilid II, namun harus diserta evaluasi menyeluruh terhadap hasil Otsus Jilid I.
“Saya minta dana pendidikan ditingkatkan, kesehatan dan ekonomi menjadi prioritas. Kami juga meminta kepada pemerintah agar seluruh mahasiswa mendapatkan beasiswa secara merata, jangan mahasiswa afirmasi Papua saja yang dikasih anggaran Otsus, karena kami juga orang Papua yang punya hak yang sama untuk mendapatkan hal itu”, kata Yafet.
Sementara Sabil Puarada, Mahasiswa UMJ asal Papua Barat, mengatakan, infrastruktur kesehatan, SDM/tenaga kesehatan serta anggaran kesehatan sangat penting. Selain itu, kata Sabil, sarana jalan menuju ke unit- kesehatan atau puskesmas harus diperbaiki.
Aktivis Papua lainnya, Rajid Patiran, meminta pemerintah tetap fokus membangun ekonomi rakyat Papua melalui UMKM dan membuka akses pasar karena hasil sumber daya alam di Papua sangat berlimpah, namun tidak tersedia pasarnya.
Namun juga Rajid menegaskan agar pemerintah pusat melakukan evaluasi terhadap Otsus Jilid I dengan melibatkan semua komponen masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh adat dan mahasiswa untuk memberikan pertimbangan.
“Saya juga minta pemerintah evaluasi seluruh pasal dalam UU NO 21 Tahun 2001 Tentang Otsus Papua. Rajid juga mendukung penuh aparat penegak hukum untuk mengusut kasus korupsi di daerah”, ungkapnya.
Posting Komentar