Video berisi seorang pemudik tampak marah-marah saat didatangi Satgas Covid-19 di Kota Solo, Jawa Tengah, jadi viral. Wanita dalam video tersebut tidak terima saat petugas memintanya untuk membuat surat pernyataan bersedia karantina mandiri.
Dalam video tersebut terlihat seorang wanita yang diduga pemudik dari Jakarta marah-marah kepada petugas.
Peristiwa ini terjadi di wilayah Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah. Wanita tersebut tidak terima saat petugas mendatanginya untuk mendata.
Di dalam video juga terlihat wanita ini menyebut jika petugas bertindak secara berlebihan. Dia mengaku sebagai warga asli dan tidak perlu diperlakukan seperti ini, bahkan dia menyuruh petugas untuk memanggilkan wali kota.
Terkait hal ini Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku kecewa, seharusnya pendatang dari zona merah bersedia mengikuti aturan.
“Siapapun yang pulang ke Solo kalau ada pendataan mohon untuk ditanggapi dengan baik, karena virus corona ini jangan dipandang remeh, jangan dipandang enteng, dan petugas yang datang jangan diremehkan. Petugas itu tujuannya baik,” kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Apalagi wilayah Sondakan sendiri masih nol dalam kasus pasien positif corona, maka pemerintah sangat ketat dalam memberlakukan aturan karantina bagi pendatang.
Para pemudik yang akan datang ke Solo harus mau mematuhi aturan jika tidak mau dijemput paksa untuk dikarantina di fasilitas pemkot.
Belakangan terungkap, perempuan yang ngamuk itu ruapnya istri Kepala BPN. Kemudian, Wali Kota Solo menelepon pejabat BPN tersebut agar meminta maaf kepada anggota satgas, termasuk TNI dan Polri.
Dalam video tersebut terlihat seorang wanita yang diduga pemudik dari Jakarta marah-marah kepada petugas.
Peristiwa ini terjadi di wilayah Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah. Wanita tersebut tidak terima saat petugas mendatanginya untuk mendata.
Di dalam video juga terlihat wanita ini menyebut jika petugas bertindak secara berlebihan. Dia mengaku sebagai warga asli dan tidak perlu diperlakukan seperti ini, bahkan dia menyuruh petugas untuk memanggilkan wali kota.
Terkait hal ini Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku kecewa, seharusnya pendatang dari zona merah bersedia mengikuti aturan.
“Siapapun yang pulang ke Solo kalau ada pendataan mohon untuk ditanggapi dengan baik, karena virus corona ini jangan dipandang remeh, jangan dipandang enteng, dan petugas yang datang jangan diremehkan. Petugas itu tujuannya baik,” kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Apalagi wilayah Sondakan sendiri masih nol dalam kasus pasien positif corona, maka pemerintah sangat ketat dalam memberlakukan aturan karantina bagi pendatang.
Para pemudik yang akan datang ke Solo harus mau mematuhi aturan jika tidak mau dijemput paksa untuk dikarantina di fasilitas pemkot.
Belakangan terungkap, perempuan yang ngamuk itu ruapnya istri Kepala BPN. Kemudian, Wali Kota Solo menelepon pejabat BPN tersebut agar meminta maaf kepada anggota satgas, termasuk TNI dan Polri.