Ali Baharsyah, terduga penebar hoax dan ujaran kebencian yang sebut presiden goblok, diam-diam telah memberikan kuasa kepada tim advokat dari LBH Pelita Umat untuk antisipasi sehubungan dengan adanya kemungkinan pemanggilan dari penyidik. Belakangan, Ahmad Khozinudin (kuasa hukum Ali Baharsyah) akhirnya merengek agar Mabes Polri tidak menindaklanjuti laporan Muanas Alaidid.
Selain itu, juga muncul gerakan media sosial membela Ali Baharsyah dengan tagar #SaveAliBaharsyah" atau #SaveAktivisIslam. "Astaghfirullah, Akhina Ali Baharsyah ditangkap Mabes Polri... Mohon doa nya agar Allah SWT memberi perlindungan, pertolongan dan kemudahan..." papar Ahmad Khozinudin sambil grafis dan tagar #SaveAliBaharsyah" atau #SaveAktivisIslam.
Walau kuasa hukum meminta Mabes Polri agar tidak menindaklanjuti laporan Muanas Alaidid, proses hukum tetap berjalan terus. Ali Baharsyah yang dikenal sebagai pendukung Hizbut Tahrir tersebut kini ditahan di Bareskrim.
"Dijerat pasal 45 dan 45 A Undang-undang ITE dengan ancaman pidana 6 tahun penjara, dan Pasal 14 dan 15 Undang-undang no 1 tahun 1946 dengan ancaman penjara pidana 10 tahun penjara," kata Karo Penmas Mabes Polri dalam keterangannya, Minggu (5/4).
Sementara gerakan media sosial membela Ali Baharsyah dengan tagar #SaveAliBaharsyah" atau #SaveAktivisIslam, juga mendapat tanggapan balik dari umat muslim lainnya. Sebab, perilaku Ali Baharsyah dinilai tidak mencerminkan umat Islam.
Salah seorang yang meragukan Ali Baharsyah sebagai aktivis Islam adalah Muhammad Shiddiq. "Benarkah Ali Baharsyah itu Aktivis Islam seperti yg disebutkan pada gambar #SaveAktivisIslam pada postingan Ahmad Khozinudin...?" papar Muhammad Shiddiq dalam facebook.
Menurut Muhammad Shiddiq, mencaci pemimpin, apalagi sampai menghina pemimpin, tidak diajarkan dalam Islam. "Sebagaimana Sabda Rasulullah : مَنْ أَهَانَ سُلْطَانَ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ أَهَانَهُ اللَّهُ. Barangsiapa yang menghina sultan Allāh (penguasa/ pemimpin) di bumi, maka Allāh akan menghinakan orang tersebut," jelas Muhammad Shiddiq.
"Islam yang mana yang mengajarkan mencaci pemimpin? Tidak ada dalam ajaran Ilsam yang mengajarkan caci-maki pemimpinan, apalagi memfitnah??
Seperti diberitakan, Ali Baharsyah, seorang terduga penebar hoax ujaran kebencian, yang menuding presiden goblok dalam video twitter, dikabarkan telah ditangkap polisi menyusul adanya laporan dari Ketua Umum Cyber Indonesia Habib Muannas Alaidid. Ali Baharsyah yang dikenal sebagai pendukung Hizbut Tahrir ini ditangkap Tim Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri pada Sabtu (4/4) bersama 3 temannya di Jakarta Timur.
"Alhamdulilah, Penghargaan setinggi-tingginya kepada kinerja polri atas kabar telah ditangkapnya AB," kata Ketua Umum Cyber Indonesia Habib Muannas Alaidid, dalam akun facebooknya, Sabtu 4 April 2020.
Sebelumnya, Ali diketahui memposting unggahan terkait Jokowi pada 31 Maret lalu. Dalam unggahan video dia berkomentar soal kebijakan presiden terkait penanganan corona.
"Woitanya dong, Itu presidennya siapa sih ?Goblok banget dah. Ini lagi ada virus, darurat kesehatan. Kok yang diterapinmalah kebijakan darurat sipil ?
Emang ada perang, ada kerusuhan, ada pemberontakan ?
Heran deh, orang goblok kok bisa jadi presiden. Emang gak ada yang lebih pintar lagi apa ?" demikian kata-kata Ali di video yang tersebar.
Selain itu, juga muncul gerakan media sosial membela Ali Baharsyah dengan tagar #SaveAliBaharsyah" atau #SaveAktivisIslam. "Astaghfirullah, Akhina Ali Baharsyah ditangkap Mabes Polri... Mohon doa nya agar Allah SWT memberi perlindungan, pertolongan dan kemudahan..." papar Ahmad Khozinudin sambil grafis dan tagar #SaveAliBaharsyah" atau #SaveAktivisIslam.
BACA JUGA: Kebejatan Ali Baharsyah Terbongkar: Dikampanyekan Aktivis Islam, Tapi Mengkoleksi Video Porno
Walau kuasa hukum meminta Mabes Polri agar tidak menindaklanjuti laporan Muanas Alaidid, proses hukum tetap berjalan terus. Ali Baharsyah yang dikenal sebagai pendukung Hizbut Tahrir tersebut kini ditahan di Bareskrim.
"Dijerat pasal 45 dan 45 A Undang-undang ITE dengan ancaman pidana 6 tahun penjara, dan Pasal 14 dan 15 Undang-undang no 1 tahun 1946 dengan ancaman penjara pidana 10 tahun penjara," kata Karo Penmas Mabes Polri dalam keterangannya, Minggu (5/4).
Sementara gerakan media sosial membela Ali Baharsyah dengan tagar #SaveAliBaharsyah" atau #SaveAktivisIslam, juga mendapat tanggapan balik dari umat muslim lainnya. Sebab, perilaku Ali Baharsyah dinilai tidak mencerminkan umat Islam.
Salah seorang yang meragukan Ali Baharsyah sebagai aktivis Islam adalah Muhammad Shiddiq. "Benarkah Ali Baharsyah itu Aktivis Islam seperti yg disebutkan pada gambar #SaveAktivisIslam pada postingan Ahmad Khozinudin...?" papar Muhammad Shiddiq dalam facebook.
Menurut Muhammad Shiddiq, mencaci pemimpin, apalagi sampai menghina pemimpin, tidak diajarkan dalam Islam. "Sebagaimana Sabda Rasulullah : مَنْ أَهَانَ سُلْطَانَ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ أَهَانَهُ اللَّهُ. Barangsiapa yang menghina sultan Allāh (penguasa/ pemimpin) di bumi, maka Allāh akan menghinakan orang tersebut," jelas Muhammad Shiddiq.
"Islam yang mana yang mengajarkan mencaci pemimpin? Tidak ada dalam ajaran Ilsam yang mengajarkan caci-maki pemimpinan, apalagi memfitnah??
Seperti diberitakan, Ali Baharsyah, seorang terduga penebar hoax ujaran kebencian, yang menuding presiden goblok dalam video twitter, dikabarkan telah ditangkap polisi menyusul adanya laporan dari Ketua Umum Cyber Indonesia Habib Muannas Alaidid. Ali Baharsyah yang dikenal sebagai pendukung Hizbut Tahrir ini ditangkap Tim Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri pada Sabtu (4/4) bersama 3 temannya di Jakarta Timur.
"Alhamdulilah, Penghargaan setinggi-tingginya kepada kinerja polri atas kabar telah ditangkapnya AB," kata Ketua Umum Cyber Indonesia Habib Muannas Alaidid, dalam akun facebooknya, Sabtu 4 April 2020.
Sebelumnya, Ali diketahui memposting unggahan terkait Jokowi pada 31 Maret lalu. Dalam unggahan video dia berkomentar soal kebijakan presiden terkait penanganan corona.
"Woitanya dong, Itu presidennya siapa sih ?Goblok banget dah. Ini lagi ada virus, darurat kesehatan. Kok yang diterapinmalah kebijakan darurat sipil ?
Emang ada perang, ada kerusuhan, ada pemberontakan ?
Heran deh, orang goblok kok bisa jadi presiden. Emang gak ada yang lebih pintar lagi apa ?" demikian kata-kata Ali di video yang tersebar.