Dampak Lockdown di Italia, Aksi Penjarahan Toko Merebak: "Kami tidak punya uang untuk membayar. Kami butuh makan"

Aksi penjarahan melanda pertokoan Italia setelah pemerintah setempat menerapkan lockdown sejak 16 Maret 2020 terkait melonjaknya pasien pandemi virus corona. Akibatnya, polisi bersenjatakan tongkat dan senjata api bergerak melindungi supermarket di Sisilia, Italia.

Kabar pilu itu terjadi di tengah lockdown yang diterapkan Negeri "Pizza" untuk melindungi warganya dari wabah virus corona. Virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu sudah menewaskan lebih dari 10.000 orang, sepertiga dari total korban meninggal di seluruh dunia.

Dilansir AFP Minggu (29/3/2020) yang dikutip kompas.com, wabah virus corona adalah kondisi darurat yang dihadapi Italia. Secara perlahan, lockdown yang sudah berlangsung selama tiga pekan itu sudah menggerus ekonomi terbesar ketiga di Uni Eropa tersebut.

Rasa putus asa itu dilaporkan mulai dirasakan oleh penduduk di Region Sisilia, salah satu daerah berkembang di Negeri "Pizza". Berdasarkan pemberitaan harian La Repubblica, sekelompok orang memasuki supermarket di Palermo dan pergi tanpa membayar. "Kami tidak punya uang untuk membayar. Kami butuh makan." Begitulah teriakan salah seorang dari kelompok tersebut kepada petugas kasir.

Di kota lain di Sisilia, Corriere della Sera memberitakan pemilik toko kecil ditekan oleh penduduk sekitar untuk memberi makanan. Corriere menulis bahwa "bom waktu" tengah berdetak di region berpopulasi lima juta, dan mencatat 57 korban tewas karena Covid-19.

Lebih baru Lebih lama