Aktivis sosial sekaligus penulis A.E Priyono meninggal dunia sekira pukul 11.20 WIB di RS Polri, Minggu (12/4/2020). Kabar duka tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Amnesty International Usman Hamid.
"Innalillaaahi. Bung AE Priyono, intelektual Islam dan pendukung gerakan sosial yang juga sahabat kita pagi ini kritis dan meninggal dunia pukul 11.20-11.30 hari ini, 12 April, di RS Polri," ujar Usman seperti dilansir Okezone.
Usman menjelaskan, A.E Priyono meninggal setelah mengalami pneumonia di paru-paru kanannya. "Ia mengalami pneumonia paru-paru kanan. Semula berstatus PDP, namun PCRTest menunjukkan negatif SARSCov-2," kata Usman.
Bagi Usman Hamid, A.E Priyono merupakan sosok intelektual, pemikir yang rendah hati tapi memiliki ilmu pengetahuan yang luas dalam bidang agama maupun perubahan sosial dan politik.
"Meski tergolong senior, ia tak sungkan berdiskusi hingga sepanjang malam dengan anak-anak muda. Pengalamannya telah panjang dalam dunia tulis menulis maupun dalam menjadi bagian dari gerakan sosial untuk demokrasi dan hak asasi manusia," tuturnya.
Usman pun bertemia kasih pada seluruh rekan yang ikhlas mendoakan almarhum semoga bisa mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan. "Terima kasih untuk semua doa dan perhatian sahabat. Mohon doakan agar seluruhnya berjalan lancar hingga pemakaman menuju peristirahatan terakhir," kata Usman.
Berdasar infromasi yang dihimpun, Sebagai peneliti, AE Priyono pernah bekerja di Lembaga Studi Pengembangan Etika Usaha pada periode 1996-1999, ISAI (1999-2002), Reform Institute (2004-2008) dan Lembaga Studi Demokrasi dan Hak Asasi (2002-2009).
Semasa hidupnya, almarhum pernah menjabat sebagai redaktur Harian Republika (1993-1996), Redpel penerbitan buku akademis LP3ES (1990-1993); dan Harian Wawasan (Semarang, 1989).
Pada pemerintahan Abdurrahman Wahid, tepatnya 2002, ia ditunjuk sebagai Asisten Deputi di Kementerian Negara Urusan HAM untuk bidang pemantauan dan evaluasi kasus-kasuspelanggaran HAM berat.
Selain itu ia pernah menerbitkan buku karya Kuntowijoyo, Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi (Bandung: Mizan, 1991, edisi baru 2008; dan Yogyakarta: Tiara Wacana, edisi 2017) dan lainnya.
AE Priyono juga dikenal sebagai admin dari Grup Facebook Forum Jogja. Group tersebut mewadahi tukar pikiran sekaligus informasi dari berbagai aktivitas pergerakan.
Dalam linimasa akun Facebook pribadinya dipenuhi dengan kobaran semangat aktivisme. Poster terakhir yang dibagikan bertuliskan "Batalkan Sidang Paripurna DPR RI" yang diunggah laman IndoProgress, Sabtu, 28 Maret 2020.