Proses pemakaman jenazah di kuburan massal Hart Island
Tingginya tingkat kematian akibat Pandemi COVID- 19 membuat pihak yang bertugas mengurus jenazah di New York, AS, kewalahan. Saking banyaknya korban meninggal, Pemerintah New York membuka kuburan massal di Hart Island.
Pemerintah Kota New York mulai memakamkan jenazah di kuburan massal termasuk di pulau Hart, seiring dengan melonjaknya angka kematian di tengah wabah virus corona. Selama beberapa hari terakhir jumlah orang yang meninggal terus mencatat rekor, hingga hampir 800 orang wafat dalam 24 jam.
Sementara jasa pemakaman umum di Newe York sudah kewalahan melayani permintaan pemakaman jenazah korban Covid-19. Philip Tassi mengingatkan bahwa pemakaman tempat ia bekerja sudah kewalahan.
Namun tak ada waktu baginya untuk beristirahat karena pemerintah New York mengumumkan rekor angka kematian akibat virus corona di negara bagian itu.
Tassi yang bekerja di Pemakaman Ferncliff di Westchester, beberapa mil dari Manhattan, mengatakan “permintaan penguburan dan kremasi yang kami terima meningkat 300%”. Hampir 200 jenazah dikremasi selama 16 jam setiap hari, tujuh hari dalam seminggu.
Sekalipun sudah bekerja dengan kapasitas maksimum, jadwal sudah penuh sampai akhir minggu depan.
Pandemi ini telah mengubah New York. Tadinya ia adalah kota yang tak pernah tidur, kini menjadi kota yang sangat sepi.
Begitu tenang dan sepinya kota itu sehingga kita bisa menyebrang jalan utama tanpa harus menunggu lampu lalu lintas berganti. Atau, kalau ada koin terjatuh di seberang jalan, kita bisa mendengarnya dengan jelas. Ketenangan itu sesekali pecah oleh sirene ambulans yang lewat.
Selain itu, setiap hari pukul 7 malam, warga New York akan bersorak dan bertepuk tangan dari jendela mereka untuk menghormati para pekerja medis. Sejenak kota itu mendapatkan lagi semangat mereka.
Pihak berwenang telah memperpanjang penutupan sekolah dan tempat usaha, juga melarang pertemuan umum sekurangnya hingga 29 April dengan denda US$1.000 bagi pelanggar.
Kematian akibat corona di negara bagian New York kini sudah memecahkan rekor dengan sekitar 800 orang meninggal dalam sehari. Sekalipun begitu Gubernur Andrew Cuomo menyatakan terjadi penurunan jumlah pasien yang perlu dirawat di rumah sakit dan pasien yang membutuhkan perawatan intensif (ICU).