Video Mobil Pribadi Angkut Jenazah Dibungkus Plastik Jadi Viral: Dikira Korban Covid-19, Faktanya?

Sebuah video yang menampilkan mobil pribadi mengangkut jenazah dibungkus plastik jadi viral di media sosial, Selasa (24/3/2020). Video tersebut jadi viral lantaran kondisi jenazah warga Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), itu di-wrap atau dibungkus dengan plastik, mirip dengan jenazah pasien yang meninggal akibat corona (Covid-19).



Belakangan terungkap bahwa jenazah itu ternyata Pasien Dalam Pemantauan (PDP) yang meninggal di rumah sakit, lalu dibawa pulang dengan mobil pribadi karena keluarga korban menolak diangkut ambulan rumah sakit.

Yang mengejutkan, setelah berada di rumah duka jenazah yang semula dibungkus plastik dibuka lagi dan banyak orang bisa menyentuhnya. Padahal, statusnya sebagai Pasien Dalam Pemantauan dan sedang dalam proses uji laboratorium untuk memastikan apakah positif terkangkit virus corona atau tidak.



Bila hasil pemeriksaan laboratorium ternyata postif terjangkit covid-19, maka siapa yang bersentuhan dengan jenazah ini perlu mendapat perhatian.

Tim Gugus Tugas Pencegahan Virus Corona Kabupaten Kolaka, dr. Aris membenarkan adanya Pasien Dalam Pemantauan (PDP) yang meninggal di RS. Bahteramas Kendari.

"Almarhumah didiagnosa Bronkhopneumonia. Almarhumah juga sudah dilakukan pengambilan sampel darah lalu dikirim ke Jakarta untuk diketahui pasti apakah Almarhumah positif terpapar Covid 19/Virus Corona," ungkap Aris seperti dilansir .bonepos.com.

Aris menjelaskan, bahwa Almarhum memiliki riwayat perjalanan berangkat umroh tanggal 4 Februari 2020, kembali ke tanah air pada 18 Februari 2020.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Bahteramas Sultra, dokter Sjarif Subijakto mengatakan, pasien yang berumur 34 tahun itu mengalami gangguan bronkitis pneumonia berat dan merupakan rujukan dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra.

"Meninggal karena faktor penyakitnya, bronko pneumonia. Gejalanya sesak napas, pakai, oksigen. Sudah ditangani dokter penyakit dalam, diobati, cuma kondisinya tidak terlalu bagus sejak semalam," kata Sjarif yang dikutip dari Kompas.com, Senin (23/3/2020).

Pihak rumah sakit, lanjut Sjarif, sempat mendapat kendala dari keluarga korban karena tak mengizinkan jenazah diangkut ambulan.

Meski sudah meninggal, tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra tetap mengambil sampel liur tenggorok (swab) untuk diuji di laboratorium rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Makassar, Sulawesi Selatan. Hasil laboratorium itu nantinya akan memastikan apakah korban terinfeksi virus corona atau tidak.

Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi pernah mengungkapkan riwayat perjalanan tiga pasien asal Sultra yang dinyatakan positif virus corona (Covid-19). Ali Mazi menyebut sebelum terpapar virus corona, ketiga pasien tersebut melakukan perjalanan umrah di Arab Saudi. Meski demikian, Ali Mazi tidak menyebut kapan ketiga pasien itu umrah.


Lebih baru Lebih lama