Jumlah pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) kembali mengalami peningkatan. Pada Jumat (27/3), jumlah komulatif pasien terkonfirmasi positif mencapai 1.046 kasus, jumlah komulatif meninggal mencapai 87 orang, dan jumlah komulatif sembuh 46 orang. Namun pada Sabtu (28/3), jumlah kasus positif corona di Indonesia naik mencapai 1.155 orang. Sementara jumlah komulatif meninggal dunia bertambah menjadi 102 orang, jumlah komulatif pasien sembuh 59 orang.
Iwan Ariawan, staf pengajar departemen biostatistik fakultas kesehatan masyarakat Universitas Indonesia, memprediksi, wabah virus corona di Indonesia akan mengalami puncak pada pertengahan april dan melandai pada akhir Mei 2020.
Berikut prediksi dari Iwan Ariawan dalam wawancara dengan Berita Satu:
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan pers menegaskan, Pemerintah telah berulang kali mengampanyekan kampanye social distancing dan beraktivitas, belajar dan bekerja dari rumah. Namun demikian, pemerintah mengakui banyak hal mengenai kedisiplinan warga yang perlu ditingkatkan.
"Penularannya rentan pada orang-orang yang masih berkeliaran di luar rumah, padahal sudah disuruh diam di rumah," ujar Yurianto sehari sebelumnya.
Selain itu, Yuri juga mengimbau masyarakat untuk tetap produktif selama tinggal di rumah, tak lupa untuk menerapkan physical distancing dan mengonsumsi makanan bergizi.
Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan pemerintah tengah mengkaji aturan mengenai larangan mudik. Seperti diberitakan sebelumnya, eskalasi kasus corona berpotensi naik berkali-kali lipat jika terjadi pergerakan warga besar-besaran melalui mudik.
Iwan Ariawan, staf pengajar departemen biostatistik fakultas kesehatan masyarakat Universitas Indonesia, memprediksi, wabah virus corona di Indonesia akan mengalami puncak pada pertengahan april dan melandai pada akhir Mei 2020.
Berikut prediksi dari Iwan Ariawan dalam wawancara dengan Berita Satu:
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan pers menegaskan, Pemerintah telah berulang kali mengampanyekan kampanye social distancing dan beraktivitas, belajar dan bekerja dari rumah. Namun demikian, pemerintah mengakui banyak hal mengenai kedisiplinan warga yang perlu ditingkatkan.
"Penularannya rentan pada orang-orang yang masih berkeliaran di luar rumah, padahal sudah disuruh diam di rumah," ujar Yurianto sehari sebelumnya.
Selain itu, Yuri juga mengimbau masyarakat untuk tetap produktif selama tinggal di rumah, tak lupa untuk menerapkan physical distancing dan mengonsumsi makanan bergizi.
Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan pemerintah tengah mengkaji aturan mengenai larangan mudik. Seperti diberitakan sebelumnya, eskalasi kasus corona berpotensi naik berkali-kali lipat jika terjadi pergerakan warga besar-besaran melalui mudik.