Mahathir Sebut Koalisi Pemerintah Mungkin hanya Bertahan 1 Periode karena Konflik Internal

Mahathir Mohamad memprediksi usia koalisi Pakatan Harapan hanya berusia satu periode
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memprediksi koalisi parta-partai pendukung pemerintah, Pakatan Harapan, kemungkinan hanya bertahan satu periode.
Koalisi, kata Mahathir, hanya menguasai pemerintahan hanya 5 tahun jika partai-partai anggotanya tak mau mengubah sikap dalam berpolitik.
“Kami kalah di lima pemilihan sela tapi mereka masih belum paham,” kata Mahathir, di Langkawi, seperti dikutip dari Reuters, Senin (20/1/2020).
“Saya kasih tahu mereka, dalam sebuah demokrasi Anda membutuhkan dukungan kuat dari rakyat. Tapi sebaliknya, mereka bertengkar satu sama lain dan memecah belah rakyat. Mereka tidak akan menang kecuali mengubah perilaku," katanya, lagi.
Pakatan Harapan mengalahkan koalisi Nasional Barisan yang dipimpin Najib Razak. Koalisi yang juga diisi oleh Anwar Ibrahim di bawah Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu mengusung janji reformasi dan serta pemberantasan korupsi.
Pemilu 2018 merupakan sejarah bagi Malaysia karena untuk pertama kalinya koalisi penguasa pemerintah Barisan Nasional kalah.
Namun menjelang 2 tahun usia pemerintahan, perselisihan internal Pakatan Harapan menggerogoti kepercayaan rakyat. Salah satu penyebab perselisihan adalah soal rencana pergantian kepemimpinan dari Mahathir kepada Anwar Ibrahim. Politisi PKR ingin Mahathir segera menyerahkan jabatan perdana menteri kepada Anwar, namun Mahathir ingin bertahan sampai permasalahan penting negara diselesaikan.
Koalisi kehilangan lima pemilihan sela, termasuk yang terbaru saat akhir pekan lalu. Jajak pendapat juga menunjukkan popularitas pemertintahan semakin berkurang di kalangan masyarakat.
Lebih baru Lebih lama