Hujan disertai es berukuran besar telah turun dengan lebat di Canberra dan merusak sejumlah mobil serta kaca gedung. |
Hujan es sebesar bola golf dengan angin badai berkekuatan 116 kilometer per jam menerjang Canberra sejak Senin (20/1/2020). Badai hujan es menghancurkan jendela, membuat mobil penyok, mematahkan ranting pohon, hingga menyebabkan banjir.
Sejumlah warga juga terpaksa berlarian mencari perlindungan saat hujan es turun.
Setidaknya 1.000 rumah mengalami pemadaman aliran listrik. Pemadaman listrik juga dilaporkan dilakukan di kawasan Florey, Griffith, Deakin dan Kambah, serta di kawasan pinggiran kota.
Sejak tengah hari, Unit Tanggap Darurat di Kawasan Ibu kota Australia (ACT) menerima lebih dari 620 panggilan dari warga yang membutuhkan pertolongan.
Ambulance milik negara bagian ACT juga menangangi dua orang yang mengalami cedera ringan akibat hujan es tersebut
Biro Meteorologi di Australia, BOM, mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan terjadinya angin kencang yang merusak, serta hujan es berukuran besar yang lebat.
Warga juga disarankan memindahkan mobil ke garasi yang tertutup agar terlindung, serta tetap berada di dalam ruangan.
BOM kemudian melaporkan kekuatan angin yang mencapai 116 kilometer per jam, selain memperingatkan badai bisa akan terjadi lagi di sore.
Salah satu warga Canberra, Hilary Wardnaugh, yang berada di Perpustakaan Nasional Australia ketika hujan es mulai turun, mengatakan pengalamannya itu sebagai sesuatu yang luar biasa.
"Teman saya dan saya pergi ke luar untuk makan siang, kemudian kami melihat hujan, yang diikuti hujan es yang turun," katanya, seperti dilaporkan ABC News, Selasa (21/1/2020).
"Rasanya seperti kiamat. Luar biasa. Ada orang yang berlari ke perpustakaan, tetapi saya benar-benar berharap tidak ada yang terperangkap di dalamnya."
Dia mengatakan, hujan es menghancurkan sejumlah kendaraan di perpustakaan, serta merusak pohon.
"Ini hanya berlangsung 10 menit dan jumlah kerusakan yang disebabkannya benar-benar luar biasa," tuturnya.
"Di tempat parkir ini, semua mobil hancur. Beberapa orang tentu saja sangat bingung karena mobil mereka sangat rusak, tetapi kabar baiknya, saya belum melihat ada orang yang terluka parah, dan saya pikir semua orang masih mencoba mencerna apa yang sudah terjadi."