Sebagian manusia di bumi ini ada yang memilih manusia lain sebagai makanan terbaiknya. Perilaku manusia yang memakan manusia lain ini disebut dengan istilah “kanibalisme”. Kenapa sampai ada manusia memakan manusia lainnya? Ada beragam alasan. Antara lain berlatar ritual kepercayaan, ada juga hanya sekedar untuk kebanggaan, dan ada juga karena kelainan psikologis. Siapa sajakah yang menjalankan kanibalisme? Berikut hasil cuplikan dari tulisan Astrid Priscilla Dion.
Kanibalisme berkembang pada beberapa suku di dunia, di antaranya suku Karibia, suku Maya, suku Aztec, suku Fiji, suku Maori, dan lain-lain. Di Indonesia setidaknya ada dua suku yang menjalankan kanibalisme, yakni suku Korowai dan suku Tolai di Papua. Suku Dayak Punan di Kalimantan juga pernah menjadikan kanibalisme sebagai cara hidup mereka. Walaupun sebagian besar dari mereka sudah hidup secara modern, memakan daging manusia tidaklah dianggap tabu oleh mereka. Dari riset terkini, ternyata suku-suku yang primitif masih ada dan terlihat di goa-goa maupun pedalaman rimba hutan.
Pada tahun 2012 lalu, kepolisian di daerah terpencil Papua Nugini pernah menahan para anggota sebuah suku kanibal yang diduga telah membunuh sedikitnya tujuh orang, memakan otak mereka dan membuat sup dari alat kelamin mereka.
Di antara berbagai suku dengan perilaku kanibal, pedalaman pulau Irian Jaya (Papua) menyimpan berbagai macam misteri, salah satunya adalah tentang suku Korowai atau Kolufu yang keberadaannya baru diketahui semenjak tahun 1970. Pada saat itu, penduduk suku Korowai yang berjumlah sekitar 3000 orang belum mengetahui adanya manusia lain di luar kehidupan mereka, pemerintah, dan bagaimana cara hidup modern. Hingga saat ini, walaupun sudah semakin berkurang, suku Korowai masih memilki kebiasaan memakan daging manusia, namun kebiasaan ini tidak berlangsung setiap saat.
Mereka biasanya memakan anggota sukunya yang dicurigai sebagai penyihir. Bagian tubuh manusia yang paling menarik dimakan adalah otak. Mereka memakan otak korbannya selagi masih dalam keadaan hangat. Sedang rumah adatnya berada di atas pohon yang tinggi, untuk melindungi diri dari musuh-musuhnya. (Bersambung)
Jejak Kanibalisme (1): Suku Korowai Suka Makan Otak Manusia
Jejak Kanibalisme (2): Jenis dan Perilaku Para Kanibal
Jejak Kanibalisme (3): Compassionate Cannibalism, Pemakan Manusia Bermotif Rasa Cinta
Jejak Kanibalisme (4): Warfare Cannibalism, Pemakan Manusia yang Jadi Musuhnya
Jejak Kanibalisme (5): Religious (Ritual) Cannibalism
Jejak Kanibalisme (6): Survival Cannibalism ketika Perang dan Bencana
Kanibalisme berkembang pada beberapa suku di dunia, di antaranya suku Karibia, suku Maya, suku Aztec, suku Fiji, suku Maori, dan lain-lain. Di Indonesia setidaknya ada dua suku yang menjalankan kanibalisme, yakni suku Korowai dan suku Tolai di Papua. Suku Dayak Punan di Kalimantan juga pernah menjadikan kanibalisme sebagai cara hidup mereka. Walaupun sebagian besar dari mereka sudah hidup secara modern, memakan daging manusia tidaklah dianggap tabu oleh mereka. Dari riset terkini, ternyata suku-suku yang primitif masih ada dan terlihat di goa-goa maupun pedalaman rimba hutan.
Pada tahun 2012 lalu, kepolisian di daerah terpencil Papua Nugini pernah menahan para anggota sebuah suku kanibal yang diduga telah membunuh sedikitnya tujuh orang, memakan otak mereka dan membuat sup dari alat kelamin mereka.
“Kami makan otak mereka dan mengambil bagian tubuh mereka seperti hati, jantung, alat kelamin, serta bagian tubuh lainnya dan dibawa ke hausman (rumah tradisional ), untuk kepala pelatih kami guna menciptakan kekuatan yang bisa digunakan para anggota,” kata salah satu dari mereka yang ditangkap.
Di antara berbagai suku dengan perilaku kanibal, pedalaman pulau Irian Jaya (Papua) menyimpan berbagai macam misteri, salah satunya adalah tentang suku Korowai atau Kolufu yang keberadaannya baru diketahui semenjak tahun 1970. Pada saat itu, penduduk suku Korowai yang berjumlah sekitar 3000 orang belum mengetahui adanya manusia lain di luar kehidupan mereka, pemerintah, dan bagaimana cara hidup modern. Hingga saat ini, walaupun sudah semakin berkurang, suku Korowai masih memilki kebiasaan memakan daging manusia, namun kebiasaan ini tidak berlangsung setiap saat.
Mereka biasanya memakan anggota sukunya yang dicurigai sebagai penyihir. Bagian tubuh manusia yang paling menarik dimakan adalah otak. Mereka memakan otak korbannya selagi masih dalam keadaan hangat. Sedang rumah adatnya berada di atas pohon yang tinggi, untuk melindungi diri dari musuh-musuhnya. (Bersambung)
Jejak Kanibalisme (1): Suku Korowai Suka Makan Otak Manusia
Jejak Kanibalisme (2): Jenis dan Perilaku Para Kanibal
Jejak Kanibalisme (3): Compassionate Cannibalism, Pemakan Manusia Bermotif Rasa Cinta
Jejak Kanibalisme (4): Warfare Cannibalism, Pemakan Manusia yang Jadi Musuhnya
Jejak Kanibalisme (5): Religious (Ritual) Cannibalism
Jejak Kanibalisme (6): Survival Cannibalism ketika Perang dan Bencana