Membaca Pengakuan TAO TE CHING

Setiap KEBAIKAN akan selalu melalui JALAN  BERLIKU dan penuh tantangan. Setidak seperti yang dihadapai "guru spiritual" dalam nukilan TAO TE CHING - XX di bawah ini:


Kebanyakan orang tampak puas dan senang; 
seakan menikmati santapan penuh,
seakan berada di atas menara di musim semi. 

Aku sendiri yang terlihat tanpa tujuan dan tenang, 
karena keinginanku belum mengindikasikan keberadaannya.
 

Aku seperti bayi yang belum bisa tersenyum. 
Aku tampak terbuang dan terkucil, 
seakan aku tak punya rumah untuk pulang.

Kebanyakan orang punya cukup dan berlebih. 
Aku sendiri yang tampak telah kehilangan segalanya. 
Pikiranku adalah seperti yang dimiliki orang bodoh; 
aku berada dalam kondisi kekacauan. 

Orang biasa tampak gemilang dan pintar, 
sementara aku sendiri tampak dungu. 
Mereka tampil penuh perbedaan, sementara aku keruh dan bingung.

Aku tampak seakan terapung di laut, 
terhanyut seakan tak punya tempat istirahat. 
Semua orang memiliki lingkup aksi mereka, 
sedangkan aku tampak tumpul dan tak berkemampuan, seperti orang liar. 
Aku sendiri yang berbeda dari orang lain tapi aku menghargai sang ibu sejati.

[nukilan dari TAO TE CHING - XX - terjemahan Irwan Effendi - hero_tsai@mainsyscon.com]
 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama