Kelompok Separatis Papua Tebar Hoax Tolak Otsus dan Pemekaran: Rektor Uncen Jadi Korban



Kelompok separatis Papua benar-benar menghalalkan segala cara. Kabar bohong atau hoax terus ditebar untuk menghasut masyarkat. Setelah gagal mempengaruhi PBB, mereka gencar menebar kabar bohong soal penolakan terhadap pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) Papua maupun penolakan pembentukan provinsi baru. Bahkan,  Rektor Universitas Cenderawasih Jayapura juga dicatut untuk menebar hoax soal penolakan Otsus dan pemekearan daerah otonomi baru.


Buktinya, Rektor Universitas Cenderawasih Jayapura menegaskan bahwa kabar komentar dirinya soal Otsus Papua dan pemekaran daerah adalah kabar bohong atau hoax. Karena itu, Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen), Apolo Sanfanpo telah melaporkan kasus ini kepada polisi.


Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen), Apolo Sanfanpo mengatakan, sudah mengajuakan pengaduan ke Mapolda Papua terkait hoax yang beredar di masyarakat. "Tadi kami sampaikan langsung ke Bapak Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, agar kasus ini diselidiki," kata Apolo di Kota Jayapura, Papua, Kamis (1/12/2020).


Pernyataan hoax yang mengatasnamakan Rektor Uncen itu, beredar sejak Rabu (30/9/2020)  di berbagai lini media sosial seperti Facebook dan WhatsApp. Pernyataan politik itu seolah-ola dibuat oleh Apolo Safanpo, yang menyatakan bahwa Papua akan menjadi ladang eksploitasi SDA besar-besaran karena Otsus dan pemekaran daerah.


Namun Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen), Apolo Sanfanpo membatah tegas telah mengeluarkan pernyataan itu. "Tidak benar. Saya tidak pernah membuat pernyataan seperti itu dan juga tidak pernah menulis tulisan seperti itu," ujar dia.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama