Datuk Selangor Murka: Ada Jamaah Tabligh 'Sesat' yang Bikin Virus Corona Menyebar di Malaysia

Seorang ‘Datuk’ di Malaysia sangat murka akibat kelakuan Jamaah Tabligh yang ditudingnya membuat wabah virus corona jadi menyebar di Malaysia, khususnya di Selangor.

Seperti diketahui, pada pertengahan bulan Maret lalu kasus di Selangor tertinggi dengan kasus 140 positif pada waktu itu, melampaui Kuala Lumpur. Jadi wajar saja, jika Datuk dari Selangor ini meluapkan kemarahannya. Kata-katanya pedas dengan logat Melayu tapi sangat tajam menusuk. Kemarahannya meledak karena kasus vierus corona di Malaysia dinilainya disumbangkan oleh para peserta acara Jamaah Tabligh tersebut.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Datuk Seri Dr Adham Baba menyatakan di pertengahan Maret itu angka terakhir dilaporkan telah menyebabkan kasus kumulatif di negara ini meningkat menjadi 428 kasus. Dia mengatakan sebagian besar kasus baru yang diidentifikasi terkait dengan ijtima’ Jamaah Tabligh (JT) di Masjid Sri Petaling.

Seperti diketahui acara itu diikuti sekitar 16 ribu peserta dari berbagai negara termasuk Indonesia. Datuk ini ngamuk dan menumpahkan kekesalannya setelah jumlah pasien vierus corona di Selangor Malaysia jadi bertambah. Dampaknya, Datuk menyebut Jamaah Tabligh itu sebagai jemaah yang sesat yang membuat mereka harus terkurung dalam rumah. Dia menumpahkan amarah membaranya itu dalam sebuah rekaman video.



Otoritas Selangor kini sudah mengambil tindakan tegas. Sultan Selangor, Sharafuddin Idris Shah, sudah menerbitkan dekrit memperpanjang penghentian aktivitas seluruh masjid di wilayah tersebut sampai akhir Mei demi membatasi penyebaran virus Corona (COVID-19). Jadi baik ibadah salat Jumat dan salat berjemaah serta khotbah di seluruh masjid dan musala di Selangor akan ditiadakan sementara hingga 31 Mei mendatang.

Hal serupa juga terjadi di Indonesia, terpatnya Jakarta. Pada akhir Maret silam Pemerintah DKI juga mengisolasi sekitar 182 Jemaah Tabligh gegara adanya dugaan penularan virus corona dari peserta acara tersebut. Terkuak, awal April lalu dilaporkan ada 73 anggota Jamaah Tabligh Masjid Jami Kebon Jeruk, Jakarta Barat dinyatakan positif Covid-19.

Mereka akhirnya ditangani Pemerintah dan dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat. tapi efek acara dan kegiatan Jamaah Tabligh itu juga masih mengular ke mana-mana.

Sebelumnya mereka juga sempat mau gelar acara akbar di Sulawesi Selatan. Kendati dibatalkan di menit-menit akhir tapi sudah kunjung mengumpulkan ribuan massa. Belum lahgi ada yang pergi ke India dan kini nyangkut di sana dan minta dijemput.

Dikabarkan pula peserta yang ikut acara di Gowa sudah mulai terdata banyak yang psoitif Covid-19. Ibarat efek domino yang senyak dan terus menjadi momok serta menyebabkan korban di mana-mana.

Lebih baru Lebih lama