Koin Raja Edward VIII yang terjual seharga 1 juta poundsterling. |
Koin Raja Edward VIII menjadi koin Inggris pertama yang dibeli seharga 1 juta atau sekitar Rp17,7 miliar.
Pemiliknya, seorang kolektor swasta, menggambarkan peluang membeli koin dan membawanya ke asalnya di Amerika Serikat. Dia menyebut momen itu merupakan kesempatan sekali seumur hidup.
Koin itu merupakan satu dari tiga set yang terdiri dari enam koin yang tidak pernah diproduksi secara massal karena Edward turun takhta pada Desember 1936.
Koin dengan nominal 1 poundtserling atau Rp17.780 (dengan nilai tukar Jumat (17/1/2020)) saat ini menjadi koin termahal Inggris.
Koin dengan emas 22 karat—jenis koin yang tidak beredar sejak 1932—berukuran 22 milimeter dengan berat 7,98 gram ini lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan dengan koin 1 poundtserling saat ini.
Koin ini disiapkan untuk diluncurkan pada Januari 1937. Namun pada bulan sebelumnya, Raja Edward VIII turun takhta untuk menikahi janda asal Amerika, Wallis Simpson.
Koin yang ada saat itu yang masih dalam tahap peluncuran percobaan, namun tak pernah dilihat publik selama puluhan tahun.
Edward, yang bergelar Duke of Windsor, meminta koin-koin itu namun ditolak oleh adiknya, George VI, yang menggantikannya setelah dia turun takhta. Dia merupakan adalah salah satu raja Inggris yang paling singkat bertakhta, hanya 326 hari.
Saat ini, empat koin berada di museum dan institusi, dan dua di tangan kolektor swasta.
Pemilik baru yang tak mau disebut namanya mengatakan, "Saat ada peluang, saya tak bisa menolak. Ini kesempatan sekali seumur hidup."
"Saya tahu (1 juta poundtserling) itu banyak, namun bila tak saya dapatkan sekarang, saya tidak akan dapat kesempatan lagi," kata kolektor koin kerajaan itu, seperti dilaporkan BBC, Selasa (21/1/2020).
Koin itu pertama terjual seharga 516.000 poundtserling atau sekitar Rp9 miliar dan dibeli kolektor AS pada 2014.
Apa yang dikagumi kolektor dan sejarawan tak hanya karena koin ini sangat jarang, tapi karena Edward VIII mendobrak konvensi dan kembali berabad-abad sebelumnya pada zaman Raja Charles II.
Biasanya setiap raja atau ratu menghadap ke arah yang berbeda dari pendahulunya.
Edward lebih suka sisi kirinya, antara lain karena belahan rambutnya, dan akibatnya koinnya berbeda dengan apa yang biasa dilakukan para raja dan ratu.
"Edward VIII memperhatikan penampilannya. Dia ingin menghadap ke arah yang sama dengan ayahnya karena dia merasa sisi kirinya yang terbaik," kata Chris Barker, dari museum Royal Mint (Koin kerajaan).
George VI, yang menggantikannya, juga menunjukkan sisi kirinya, sesuai dengan tradisi, seolah Edward tidak melanggarnya.
Mengapa koin ini begitu mahal?
Bagaimana cara menilai koin yang banyak dicari dan sangat jarang? The Royal Mint, perusahaan negara yang dibuka Ratu Elizabeth II pada 1968, membentuk unit untuk memastikan keaslian koin dan logam berharga lain.
Laboratorium yang terletak di South Wales, memiliki mesin pemindai dan teknologi lain yang dapat menentukan keaslian koin dan logam berharga.
Unit kolektor ini bertindak sebagai perantara untuk penjualan.
Para pakar menemukan koin yang dapat dijual dan mengontak para kolektor koin kerajaan.
Rebecca Morgan, kepala unit ini mengatakan, "The Royal Mint memiliki rekor produksi selama 1.100 tahun sehingga kami adalah sumber sejarah koin Inggris untuk pelanggan kami."
"Proses memastikan keaslian ini terjamin dan harga yang mereka bayar sesuai," katanya.
Koin pertama yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat dibeli dalam lelang seharga 10 juta dolar AS atau Rp133 miliar pada 2013.