Ki Mantep Sudarsono : Pandowo Boyong


Pergelaran Wayang Kulit Dalang Ki H Manteb Soedarsono
Lakon : Pandawa Boyong
--- Sinopsis Cerita:

Pandawa Boyong adalah cuplikan dari epik Mahabarata. Lakon ini mengisahkan babak ketika lima orang ksatria bersaudara boyongan (pindah -red) dari Alengka yang dikuasai Kurawa ke Astinapura.

Kepindahan itu untuk memerdekan diri dari kekuasaan Kurawa. Maka tidak mudah perjalanan Pandawa, mereka harus berperang melawan Kurawa yang jumlahnya jauh lebih besar dengan punya persenjataan lebih banyak.

Berkat kesungguhan yang didasarkan niat baik, Pandawa dapat memenangkan perang. Walau jatuh korban sangat banyak dan kondisi Astinapura porak poranda akibat perang. Butuh kerja keras untuk membangunnya kembali.

Intinya boyongnya Pandawa ke Astina menjadi pesan moral masyarakat agar lebih memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila. Bahkan sosok dalam Pandawa Lima pun relevan dengan semangat dan nilai-nilai Pancasila. Putadewa adalah simbol ke-Tuhanan yang menjadi sila pertama dalam Pancasila.

Werkudoro yang adil dan penuh rasa kemanusiaan, mewakili sila ke dua Pancasila. Arjuna mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan yang dinyatakan dalam sila ke tiga Pancasila.
Nakula menyimbolkan sila ke empat, yaitu permusyawaratan masyarakat. Sedangkan kembarannya, Nakula simbol dari sila ke lima, keadilan sosial yang benar-benar adil.

Lebih baru Lebih lama