Perusahaan kereta api SS (Staats Spoorwegen) pada tahun 1914-1915 membangun jalur kereta antara Cirebon dan Kroya. Hal ini untuk mempersingkat perjalanan kereta api jalur selatan ke arah jakarta. Pembangunan jalur Cirebon - Kroya dinilai sulit terkait kondisi geografis yang berbukit-bukit. Salah satunya perbukitan di daerah Notog. Pembangunan jalur ini juga banyak menelan korban karena dilakukan dengan sistim kerja paksa. Tak jauh dari perlintasan kereta api Notog, terdapat makam tua korban kerja paksa.
Pembuatan Terowongan Bukit Gunung Kepuh Di Notog
Pembuatan Terowongan Bukit Gunung Kepuh Di Notog
Bagian awal pembangunan terowongan, menggunakan kereta lori untuk mengangkut material (1914 - 1915)
Tahapan dalam pembuatan terowongan (1914 - 1915)
Pengecoran dengan teknologi pipa (1914 - 1915)
Tahap akhir pengecoran (1914 - 1915)
Foto dari atas bangunan terowongan dan bangunan pengolah bahan cor (1914 - 1915)
Selesai pengecoran terowongan (1914 - 1915)
Hasil akhir bangunan terowongan, sebelum pemasangan rel SS (1914 - 1915)
Bagian sisi terowongan yang lain (1914 - 1915)
Pemasangan konstuksi baja (1914 - 1915)
Pembuatan Jalur Kereta SS di kaki bukit gunung Brojol di Kebasen
Pemandangan dari atas bangunan Terowongan kebasen, terlihat Jalan raya, galian jalur SS,
rel SDS yang umurnya lebih tua 20 tahun dan sungai Serayu (1914 - 1915)
rel SDS yang umurnya lebih tua 20 tahun dan sungai Serayu (1914 - 1915)
Bagian sisi lain terowongan terlihat Sungai Serayu, rel SDS (1893), lahan untuk rel SS dan jembatan jalan raya (1914 - 1915)
Pembuatan Jembatan SS diatas Sungai Serayu
Pembangunan pondasi jembatan yang menelan banyak korban karena derasnya arus sungai Serayu (1914 - 1915)
Pembangunan pondasi awal (1914 - 1915)
Pembangunan konstruksi dengan alat berat (1914 - 1915)
Foto dari kejauhan pembangunan jembatan SS (1914 - 1915)
Tahapan instalasi konstruksi jembatan SS (1914 - 1915)
Foto udara jembatan SS diatas sungai Serayu dan jalur SDS