Ciptakan SDM Siap Kerja, Bukan Cuma Kejar Sertifikat


Sejak diluncurkan April 2020 lalu, program Kartu Pra Kerja dibanjiri jutaan peserta di setiap gelombangnya. Tentu tidak semua bisa lolos, sebab kuotanya terbatas. Pemerintah telah menaikkan kuota dari 164.000 menjadi 200.000 peserta yang akan diterima untuk menjalankan program kartu pra kerja setiap minggunya. Ya, itu hanya setiap minggu. Kuota keseluruhan program ini adalah 5,6 juta orang. Yang sudah diterima sekitar 3 juta, berarti masih ada kuota 2,6 juta orang lagi.


Jumlah tersebut menggambarkan betapa daya saing “lulusan” program ini pun akan kian berat saat memasuki dunia kerja nanti.  Tentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dari program ini berbeda-beda, sebab sistem pelatihan online sangat tergantung pada daya tangkap peserta dan gaya pengajaran para pelatih. Sebagain kalangan berpendapat, pelatihan online tidak bisa optimal, sebab banyak kendala yang dihadapi. Mulai dari fasilitas, infrastruktur, kualitas pengajar, materi, sampai niat dari pesertanya sendiri. Untuk itu masih diperlukan pelatihan pendukung.


Lembaga pelatihan sangat berperan di sini. Global Entreprneur and Talent Incubator (GeTi) sebagai mitra program Kartu Pra Kerja bersama Bukalapak, berusaha membantu mempersiapkan SDM siap kerja di program ini. Pelatihan online memerlukan interaksi yang baik antara peserta dengan pengajar. GeTi didukung dengan Customer Service (CS) yang mampu menjembatani antara peserta dengan pelatih, memperlancar proses belajar. Puluhan tenaga CS tersedia di GeTi demi mengatasi berbagai kendala teknis maupun non teknis dalam pelatihan online. 


Sebagai mitra program Kartu Pra Kerja, GeTi fokus membantu peserta mengembangkan kompetensi berbasis digital. Seperti kita tahu, kompetensi ini sangat menjanjikan di masa depan, mengingat kini dunia kerja perlahan mulai go online semua. Terutama di masa pandemi, bisnis online lah yang dapat bertahan cukup baik jika dibanding bisnis offline. 


Setelah selesai mengikuti kelas-kelas program Kartu Pra Kerja, GeTI menyediakan masa inkubasi secara online sebagai sarana tanya-jawab dan konsultasi pasca pelatihan untuk pendampingan berkelanjutan kepada peserta pelatihan. Di sini, lembaga pelatihan tidak bisa lepas tangan begitu saja saat peserta, sebab perlu mempersiapkan mereka ke dunia kerja dengan lebih baik lagi. 


Jadi peserta tak sekadar mengejar ijazah atau sertifikat, atau mengejar uang insentif yang disediakan pemerintah, melainkan benar-benar terlatih sesuai bidangnya. Hal ini diupayakan sesuai target program Kartu Pra Kerja, yaitu peningkatan kompetensi peserta. Maka peningkatan kompetensi itu harus benar-benar ada, dan dapat terbukti di dunia kerja. Denggan begitu, maka peserta program Kartu Pra Kerja yang berjumlah 5,6 juta tersebut kelak bisa unggul bersaing dengan SDM lain.


Sudah jelas kenapa harus memilih GeTi sebagai lembaga pelatihan, bukan?

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama